SEJARAH MILKSHAKE

Sudah pernah mencoba minuman ini? Sesekali boleh kok mencoba. Sebab rasanya hmm... sungguh - sungguh wuenaaaak.. Milkshake tidak hanya disukai oleh orang dewasa aja tapi anak-anak pun juga menyukainya. Apalagi bila ditambah es krim dan buah segar. Selain itu milkshake ini cocok disajikan kapan saja. Nah, sekarang kita cari tahu bagaimana minuman susu ini berawal. Milkshake sudah dikenal sejak abad 20 di Chicago. Awal minuman ini dibuat dikarenakan banyaknya keluhan dari pencinta es krim baik anak-anak dan dewasa tentang penyajian es krim yang menurut mereka ribet, nggak praktis. Maksudnya saat sedang jalan-jalan atau bersepeda sambil makan es krim tentulah sangat repot karena es krim menggunakan cone, sehingga belepotan ke mana-mana. Sebuah kamus terbitan tahun 1890 menjelaskan milk shake sebagai minuman es yang dibuat dari susu manis berperasa, air soda, dan kadang-kadang telur mentah. Semua bahan diaduk secara cepat di dalam sebuah mesin yang secara khusus diciptakan untuk membuat minuman ini. Susu kocok tampaknya sangat disukai oleh pria. Di Universitas Wisconsin, susu kocok merupakan minuman favorit mahasiswa pria pada tahun 1880-an Alat pembuat susu kocok yang diputar dengan tangan sudah diiklankan di dalam katalog barang dan majalah perdagangan pada waktu itu. Salah satu rasa susu kocok yang populer adalah susu kocok rasa malt yang dibuat dengan menambahkan susu bubuk malt ke dalam susu kocok biasa. Susu bubuk malt awalnya diciptakan pada tahun 1873 oleh James dan William Horlick di Racine, Wisconsin sebagai suplemen nutrisi bayi bernama Horlick's Malted Milk. Ciptaan Horlick Bersaudara ini dipatenkan pada tahun 1883. Menurut sebagian besar sumber, susu kocok rasa malt diciptakan oleh Ivar "Pop" Coulson di sebuah toko soda fountain Walgreens di Chicago pada tahun 1922. Coulson membuat minuman yang disebutnya Horlick's Milk Shake dari campuran es krim vanila, susu bubuk Horlick's dan sirop cokelat. Sejak itu pula, susu kocok rasa malt terus menerus bersaing dengan susu kocok biasa dalam soal kepopuleran. Susu kocok rasa malt lebih populer dari susu kocok biasa pada paruh pertama abad ke-20. Seorang pekerja di toko susu Walgreens bernama Ivan Coulson melakukan beberapa eksperimen. Salah satunya adalah dengan mencampur susu dengan es krim lalu dikocok. Eh, tak sangka, ternyata susu kocok buatan Ivan banyak yang suka dan langsung laris manis. Maka tak heran, restoran ikut-ikut membuatnya dalam berbagai rasa seperti cokelat dan stoberi. Orang-orang pun mulai mengenal milkshake dan dianggap cocok sebagai teman makan burger dan kentang goreng. Namun sayangnya, lambat laun milkshake dianggap sebagai minuman yang nggak sehat karena kandungan lemaknya tinggi. Akibatnya banyak penduduk Amerika yang kegemukan karena suka sekali minum milkshake. Untuk itu, beberapa restoran di Amerika mulai membuat milkshake rendah lemak yaitu menggunakan susu dan es krim tanpa lemak.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

7 Manfaat Keripik Singkong Bagi Kesehatan

Bukan Cuma Suka Marah-marah, 8 Kebiasaan Makan dan Minum Ini Juga Bikin Kamu Cepat Tua